Kisah Haru Abang dan Adik Bersalaman Lebaran Terhalang Kawat Duri
Tangkapan layar petemuan abang dan adik diatas jembatan yang dipasang kawat beduri, Minggu (24/5/2020). Pertemuan itu terjadi di hari pertama lebaran idul fitri di atas sebuah jembatan yang memisahkan antara negara bagian Selangor dan Perak, Malaysia.
Hari Raya Idul Fitri biasanya dirayakan bersama keluarga besar. Namun, pandemi virus corona membuat momen lebaran tahun ini menjadi berbeda.
Banyak dari kita yang tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar karena larangan untuk melakukan mudik atau berkumpul dengan orang ramai.
loading...
Baru-baru ini viral sebuah video yang berdurasi 1 menit 57 detik yang menunjukkan suasana haru antara abang dan adik di hari pertama lebaran.
Pasalnya, video itu memperlihatkan sosok adik wanita yang berjalan menjumpai abangnya.
Namun, perjumpaan mereka terhalang dengan kawat berduri yang dipasang oleh anggota kepolisian.
Pertemuan mereka terjadi diatas sebuah jembatan yang memisahkan antara Selangor dan Perak, Malaysia.
Terlihat sang adik yang mengenakan baju gamis berwarna biru tua berjalan menuju jembatan.
Ditengah jembatan, tampak sang abang yang mengenakan masker dan kacamata telah menunggunya.
Namun, sang abang tak bisa melangkah kedepan, karena kawat berduri tepasang membentangi jalan.
Sang adik yang sudah berlinang air mata langsung menghampiri sang abang.
Ia bersalaman dengan sang abang dan mencium tangannya.
Namun, keduanya tak dapat memeluk karena kawat berduri memisahkan mereka.
Tampak sang adik tak bisa menahan rasa rindunya dengan sang abang.
Dengan berlinang air mata, ia menyentuh pipi sang abang.
Kemudian, sang abang mengusap pipi sang adik.
Abangnya tersebut tampak memberikan sebuah bungkusan kepada sang adik.
Diketahui, Malaysia sedang memberlakukan Lockdown, dimana pergerakan orang disuatu wilayah sangat dibatasi.
Malaysia juga tidak memperkenankan warganya melakukan mudik saat hari raya idul fitri tahun ini.
Video itu diunggah oleh akun Facebook Nur Adilah Abu Sien pada Minggu (24/5/2020).
Hingga kini, Selasa (26/5/2020), video tersebut sudah disukai lebih 2,5 ribu kali suka dan lebih dari 2,5 ribu kali bagikan.
Video itupun sudah ditonton lebih dari 100 ribu pengguna Facebook.
“Pertemuan abang dan adik di sempadan daerah hulu selangor musim pkpb... Terlerai jua kerinduan,walaupon dihalang oleh jejari besi,” tulis Nur Adilah Abu Sien.
Setelah videonya viral dan media Malaysia memberitakan, Nur Adilah Abu Sein pun terkejut.
"Saya terkejut dan kaget dengan apa yang terjadi kemarin (lebaran pertama) setelah video ‘pertemuan abang dan adik’ diunggah ke Facebook," kata Nur Adilah Abu Sein, mengutip dari My Metro, Selasa (26/5/2020).
Nur Adilah mengatakan video yang diunggahnya di FB itu memberikan ribuan komentar positif setelah pertemuan tiga menit dengan kakaknya, Shahrin Abu Sien.
Pertemuan yang terjadi di jembatan Sungai Bernam yang memisahkan distrik Hulu Selangor, Selangor dan Tanjung Malim, Perak.
Larangan melintas negara bagian karena Covid-19, membuatnya hanya bisa bertemu abangnya itu dibalik kawat berduri.
Nur Adilah mengatakan abangnya itu seorang pensiunan militer dari Kampung Kubu di Tanjung Malim, rasa rindu dapat terobati meskipun dihalangi oleh kawat duri yang memisahkan mereka.
"Saya datang ke sana bersama anak dan suami saya dari Kampung Hulu Bernam setelah shalat ied di rumah mertua pada pagi hari itu,” katanya.
"Abang saya mengirim dua batang lemang untuk dikirim kepada ibu kami yang sudah uzur di Bandar Sungai Buaya di Rawang,” sambungnya.
"Terlerai rindu kami, berlinang air mata setelah kami tidak bertemu selama lebih dari dua bulan sejak diberlakukannya lockdown pada 18 Maret," ujarnya.
Nur Adilah mengatakan bahwa selama pertemuan, mereka hanya diberi waktu tiga menit oleh polisi untuk bertemu dan mengambil lemang.
Lebih lanjut, ia mengatakan meskipun dia mencium tangan kakaknya karena rasa kerinduan yang begitu mendalam.
"Polisi menyaksikan dan memberi kami instruksi tegas di sana. Saya berdoa agar epidemi Covid-19 akan segera hilang sehingga kami dapat menyambut lebaran seperti sedia kala,” ungkap Nur Adilah
Nur Adilah meminta kepada publik agar tidak membesarkan masalah pertemuan dirinya dan sang abang di hari raya idul fitri tahun ini.
"Saya berharap semua netizen dan teman-teman kita tidak mengecam kami yang bertemu di hari raya idul fitri. Sebagai orang biasa kami tidak luput dari kesalahan,” katanya.
Sementara itu, Shahrin, abang kandung Nur Adilah yang dihubungi, juga meminta publik untuk tidak membuat cerita yang tidak benar.
Shahrin mengatakan bahwa sang ibu ingin sekali mencicipi lemang buatan rumah, namun ibunya tidak bisa datang karena lockdown.
"Semua pihak harus mematuhi perintah lockdown dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran epidemi Covid-19 agar tidak meluas,” ungkapnya.
"Selama beberapa tahun terakhir kami telah merayakan idul fitri dengan sanak saudara di Kampung Kubu, Tanjung Malim dan Bandar Sungai Buaya di Rawang," katanya.
Sumber: tribunnews.com