loading...

Pengantin Ini Menangis Lihat Video Pernikahannya, Sudah Bayar Rp 7,1 Juta, Malah Mirip Film Horor

Curhatan Nur soal video pernikahan tak sesuai harga viral Facebook Nur Amirah Sharbuddin Curhatan Nur soal video pernikahan tak sesuai harga viral.

Kekecewaan wanita asal Malaysia bernama Nur Amirah Sharbuddin viral di media sosial.

Ia mengungkapkan rasa kecewanya setelah melihat video pernikahannya tak sesuai dengan bayaran mahal yang telah ia berikan pada sang videographer.

Nur Amirah mengunggah curhatan panjang melalui akun Facebook miliknya pada Selasa 9 Juni 2020.

Dalam unggahan itu, Nur menulis kronologi lengkap bagaimana ia ditipu oleh seorang videographer yang meminta bayaran sebesar RM 2200 atau sekitar Rp 7,1 juta.
Curhatan Nur soal video pernikahan tak sesuai harga viral (Facebook Nur Amirah Sharbuddin)

Berikut kronologinya seperti yang dikutip TribunStyle.com dari akun Facebook Nur Amirah Sharbuddin:

Bulan Agustus 2019

Pada Agustus 2019, Nur menerima rekomendasi seorang videographer bernama Aminur Rasyid, pemilik AR Studio.

Kebetulan jadwal videographer tersebut kosong di hari pernikahanNur, sehingga bersedia melayani keperluan Nur.

Ia meminta bayaran sebesar RM 2200 (Rp 7,1 juta), yang bisa dibayar dengan cara dicicil.

Sebelumnya Nur telah melihat hasil video lain yang dibuat oleh sang videographer.

Ia merasa hasilnya bagus, sehingga tanpa pikir panjang menyewa jasa sang videographer.

Nur membayar DP sebesar RM 500 (Rp 1,6 juta).

Bulan Oktober 2019

Nur memberikan pembayaran kedua sebesar RM 880 (Rp 2,8 juta).

Dua hari sebelum pernikahan, Nur melunasi bayarannya.

Ia memberi RM 820 (Rp 2,6 juta), sehingga total uang yang ia bayar ada Rp 7,1 juta.

Pada hari pernikahan, videographer datang membawa peralatan dan melaksanakan tugasnya.

Bulan Februari 2020

Nur menanyakan progres videopernikahannya yang belum jadi, si videographer mengatakan hampir jadi.

Bulan Maret 2020

Nur kembali bertanya hasil videopernikahan karena tak kunjung mendapat kabar.

Lagi-lagi videographer mengatakan sudah jadi, lalu bertanya alamat untuk mengirimkan hasilnya.

Tapi video tak juga dikirimkan.

Bulan April 2020

Nur mulai resah video pernikahannya tak kunjung tiba.

Ia terus menghubungi nomer ponsel si videographer, tapi tak ada jawaban.

Ketika akhirnya direspon, videographer menyebut pengiriman terkendala lockdown karena pandemi corona.

Nur berusaha memaklumi, padahal saat itu sudah berselang 4 bulan dari hari pernikahannya.

Bulan Mei 2020

Tak ada kabar kelanjutan pengiriman video yang disebut sudah jadi.

Bulan Juni 2020

Nur yang sudah geram memberi peringatan terakhir.

Ia membuat batas waktu hingga tanggal 7 Juni 2020, bila video tak juga diberikan padanya, Nur mengancam akan membuat postingan di media sosial.

Namun hingga tanggal 7 Juni, videopernikahan Nur ternyata belum jadi.

Akhirnya Nur membuat unggahan di media sosial dan mengkomplain AR Studio secara terbuka.

Unggahan Nur direspon oleh videographer pernikahannya.

Ia mengatakan video pernikahan Nur akan diupload di Youtube.

Namun saat Nur melihat videonya, seketika itu Nur justru menangis.

Video itu jauh dari kata memuaskan, bahkan tak sesuai dengan bayaran mahal yang telah diberikan.

Scene demi scene yang diambil tampak goyang, tone warna video juga suram.

Alih-alih seperti pernikahan yang bahagia, video hari spesial Nur justru tampak seperti syuting film horor.

Editing video juga kasar, seakan videonya tergesa-gesa diselesaikan.

Karena kecewa berat dengan hasil yang ia dapatkan, Nur akhirnya membuat laporan ke polisi.

Ia merasa ditipu dan ingin kejadian ini diproses oleh hukum.

Penasaran seburuk apa video pernikahan Nur? KLIK LINK INI

Berikut unggahan lengkap Nur di Facebook: 

Melihat unggahan Nur tersebut netizen ramai berkomentar. 

Banyak yang membela Nur dan menyebut jika hasil video memang tidak bagus.

'Allah. Video dia tak fokus. Bergegar. Transisi video tak smooth. Tak baiklah aniaya orang macam ni. Lama pulak tu tunggu. Takkan nak nikah olok olok lagi sekali sebab semata nak ambik video je?'

'Sedih kan mira .. benda tu la kita nak bt kenangan bila dah tua nanti tp itu yg dia bt main2 .. mmg melampau sgt .akak harap dia reply dan selesaikan benda ni cepat.'

'11 years of experience? Video guru bersara yg dibuat oleh guru biasa bkn videographer pun jauhhhh lebih elok kot. Bertabahlah mira. Tak berkat bisnes dia tu. Sat lagi lingkup.'  

Sebelumnya kasus penipuan serupa juga marak terjadi di Indonesia. 

Umumnya, kasus penipuan itu berkedok Wedding Organizer (WO). 

Calon pengantin diminta membayar uang muka dan melunasinya menjelang haripernikahan, namun saat acara WO tidak memberi jasa sesuai perjanjian. 

Lantas bagaimana memilih WO yang aman dan terpercaya?

Wedding consultan asal Yogyakarta, Yunnarsih 'Patron' mengungkapkan empat hal yang harus diperhatikan dalam memilih WO.

"Jadi ada beberapa poin agar klien tidak tertipu," ungkap perempuan yang biasa dipanggil Yunna kepada Tribunnews melalui sambungan telepon, Kamis (6/2) artikel 'Tips Memilih Wedding Organizer'

Sumber: tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel