loading...

Kisah Seorang Pria Meninggal Sehari Setelah Memeluk Islam, Minta Disyahadatkan Oleh Pembantunya

Jenazah almarhum Tan Foo Hock atau Mohammad Ridzuan Tan Abdullah saat dikebumikan. 

Sungguh Allah telah memberikan petunjuk dan hidayah bagi umatnya.

Ia datang dengan berbagai cara tanpa memandang golongan manusia.

loading...
Baru-baru ini viral sebuah kisah tentang seorang pria yang sudah berumur, memeluk islam sehari sebelum ajal menjemputnya.

Tan Foo Hock diyakini telah menggunakan nama Islam, yakni Mohammad Ridzuan Tan Abdullah.

Related

Pria berumur 66 tahun itu memilih pindah keyakinan memeluk Islam pada Selasa (26/5/2020).

Sehari setelah ia memeluk Islam, pada Rabu (27/5/2020), Ridzuan mengembuskan napas terakhirnya karena mengidap kanker.

Ia meninggal di kediaman adik perempuannya, Suzie Tan di Subang Jaya, Selangor, Malaysia.

Suzie mengatakan bahwa sebelum abangnya memeluk Islam, ia adalah seorang pemikiran bebas.

“Tiga kali saya meminta dia berdoa kepada Tuhan untuk meminta mengurangi rasa sakit, itu kira-kira tiga minggu lalu saat ia tinggal di Subang Jaya.

Karena dia adalah seorang pemikir bebas, dia hanya diam” kata Suzie, di kutip dari Harian Metro, Selasa (2/6/2020).

"Akhirnya, sekitar jam 9 pagi pada hari Selasa itu, ketika saya menyampaikan hal yang sama, dia meminta pembantunya, Nurin, untuk mengajarinya pengucapan dua kalimatsyahadat," kata wanita 59 tahun itu.

Menurut Suzie, terlepas dari agama yang berbeda, ia dan saudara kandung lainnya tidak masalah dengan keputusan abangnya untuk memeluk Islam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Sebaliknya, Suzie mengaku bahagia melihat raut wajah abangnya itu begitu berbeda, dan bahkan lebih tenang setelah mengucapkan kalimat syahadat.

"Begitu selesai mengucap kalimatsyahadat, almarhum begitu tampak sangat tenang dan kemudian ia menghabiskan waktunya untuk berbicara dan tertawa bersama anak-anak dan menantunya sepanjang hari,” ujar Suzie.

Ia mengatakan, abangnya itu meninggal di waktu subuh dalam tidurnya.

"Pada malam hari, anak lelaki dan menantunya pulang ke rumah mereka, dan pada waktu subuh, saya mendapati abang saya sudah tiada. Dia meninggal dalam tidurnya," katanya.

Sementara itu, adik bungsu Ridzuan, Mohammed Khairi Tan Abdullah (54), mengatakan keputusan abangnya untuk masuk Islam sedikit mengejutkan.

Mohammed Khairi mengatakan bahwa abangnya itu tidak menunjukkan minat sama sekali untuk memeluk Agama Islam.

Namun, Mohammed Khairi juga tidak menyangkal abangnya yang kerap dipanggil dengan berbagai nama melayu seperti Ridzuan dan Azlan oleh temanya yang banyak dari masyarakat Melayu.

"Jika mengikuti kemauan, saya mungkin lebih tertarik untuk masuk Islam, karena saya sendiri pernah dipuji oleh ustazah karena mampu menulis jawi dan membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik meskipun saya orang China,” ujarnya

"Sementara itu, almarhum selain banyak bergaul dengan masyarakat Melayu, ia fasih berbahasa Melayu, secara fisik juga ia tampak seperti orang Melayu. Tetapi tidak ada tanda-tanda ia ingin masuk Islam,” sambungnya.

Lebih lanjut, Mohammed Khairi mengatakan ketika dirinya berumur 12 tahun, ia pernah menemukan buku Fardu Ain yang mengajarkan cara berdoa dan sebagainya di dalam laci abangnya itu.

Mohammed Khairi mengatakan memeluk Islam bukanlah hal yang asing bagi keluarga mereka.

Karena dia dan kakak perempuannya yang tinggal di Singapura telah lama memeluk agama Islam.

"Dari 14 saudara kandung, Kakak perempuan dan saya di Singapura telah memeluk Islam sejak usia muda, di mana kakak perempuan saya juga seorang ustazah di sana,” ujarnya.

"Jadi, ini bukanlah asing bagi kami. Kakak saya (Suzie) bahkan mengatakan kepadaku dengan santai, 'Khairi, abangmu (Foo Hock) sudah masuk Islam' ketika almarhum menyelesaikan kalimat dua syahada,” tuturnya.

"Suzie mengatakan bahwa Abngnya itu mengungkapkan 'Aku ingin masuk Islam, aku ingin mati dalam keadaan Islam' dan menyuruh Nurin mengajarkannya.

Tetapi Nurin ragu karena dia khawatir dengan tanggapan orang lain, tetapi dia melakukannya ketika semua anggota keluarga tidak keberatan,” sambungnya.

"Pada waktu itu saya sangat bersyukur dan ketika dia meninggal pada esok harinya, saya hanya mendoakan yang terbaik baginya.

Saya dapat memandikan tubuhnya, membuat saya memberikan pengalaman yang indah untuk terakhir kalinya bersama almarhum," pungkasnyanya.

Sumber: tribunnews.com

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel