loading...

KRONOLOGI Bayi Malang Disiksa Ibu, Kesal Pacarnya Dekati Wanita Lain, Pelaku Rekam Aksinya & Viral

Bayi Malang Disiksa Ibu, Kesal Pacarnya Dekati Wanita Lain, Pelaku Rekam Aksinya & Viral Facebook Bayi Malang Disiksa Ibu, Kesal Pacarnya Dekati Wanita Lain, Pelaku Rekam Aksinya & Viral

Seorang Ibu Muda diamankan polisi setelah tega menganiaya bayinya. Ibu muda tersebut menganiaya anaknya hingga tak berdaya di lantai. Dipicu karena persoalan asmara.

Terungkapnya kejadian itu berawal dari beredarnya video yang memperlihatkan wanita tesebut sedang menyiksa bayinya.

Video ibu siksa bayi itu pun membuat warga menjadi heboh berasal dari Samarinda.

Polisi akhirnya turun tangan menyelidiki video penganiayaan itu.

Tak lama kemudian terungkap bahwa wanita penyiksa bayinya itu berindetitas EF (24).

Diketahui EF menyiksa bayinya yang masih berusia delapan hari.

Penganiayaan terhadap bayi itu dilakukan EF sambil merekamnya sendiri.

Kemudian EF membagikan video tersebut di status WhatsApp nya hingga akhirnyaviral diperbincangkan.

"Kami temukan ibu ini bersama anaknya, bayinya, itu menumpang sama orangtuanya," ungkap Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Kota, Iptu Abdillah Dalimunthe saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Bayi hasil hubungan di luar nikah

Seperti diwartakan Kompas.com, bayi korban penganiayaan itu adalah hasil hubungan di luar nikah antara EF dengan sang pacar.

"Jadi statusnya belum nikah, masih pacaran tapi punya anak," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa penganiayaan itu dilakuan lantaran EF merasa kesal.

Bukan kesal terhadap buah hatinya, namun EF kesal dengan pacarnya yang dekat dengan perempuan lain.

Karena itu EF menyiksa bayinya sambil direkam lalu memajangnya di status WhatsApp.

Alasannya, EF berharap agar pacarnya melihat video tersebut.

"Tapi ternyata video tersebut viral," katanya.

Saat itu, Unit Reskrim Polsek SamarindaKota dan tim dari Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Samarinda, langsung membawa bayi tersebut ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie.

Sementara, pelaku sendiri sudah diamankan dan akan dikonsultasikan dengan psikolog.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka atau tanda kekerasan pada tubuh bayi itu.

"Tim medis masih lakukan pemeriksaan terhadap bayi. Tapi katanya, tidak ada luka atau tanda kekerasan. Hanya ditemukan kurang gizi, enggak terurus," terangnya.

Kejadian lain anak disiksa ayah hingga meninggal

Seorang wanita tak bisa berbuat banyak kala suaminya ngamuk menganiaya bayi 1,5 tahun.

Peristiwa ini terjadi Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.

Seorang pria beridentias Hasrisman tega menganiaya anak tirinya.

Akibat perbuatan pria berusia 30 tahun itu, sang anak meninggal dunia.

Bayi 1,5 tahun itu meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya

Kini, pelaku penganiayaan tersebut telah diamankan pihak kepolisian.

Diketahui bahwa penganiayaan itu terjadi pada Rabu (3/6/2020) sekira pukul 23.00 WIB.

Pelaku melakukan penganiayaan tersebut di rumahnya Jalan Sidodadi, Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Kejadian itu ternyata diketahui dua orang tetangga, Willy (25) dan Andi (30).

Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 13.00 WIB, mereka mendengar suara benturan ke dinding.

Saat itu, kedua saksi tersebut tidak begitu menghiraukannya.

Pada malam harinya sekira pukul 20.00 WIB, saksi kembali mendengar suara teriakan minta tolong.

Kemudian saksi melihat pelaku keluar dari rumah bersama istrinya.

Tak lama dari itu, saksi mencoba mencari tahu tentang keadaan sebenarnya.

Sementara pelaku saat itu langsung pergi meninggalkan rumahnya.

"Saksi dua dan tiga bertemu dengan istri pelaku, sedangkan pelaku pergi meninggalkan rumahnya. Saksi kemudian melihat korban sudah terbaring dengan kondisi tangan kiri memar dan setelah dicek sudah meninggal dunia di ruang tamu," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Awaluddin Syam, Kamis (4/6/2020) seperti dilansir dari Kompas.com.

Kesaksian istri

Saat kejadian, istri pelaku tak bisa berbuat banyak demi menyelamatkan anaknya.

Menurut ibu korban, pelaku tega menganiaya anak tirinya karena korban kerap menangis dan rewel.

Ketika korban menangis, pelaku menggendong anak tirinya itu ke kamar mandi.

Pelaku lantas memasukkan korban ke dalam bak mandi.

"Pada saat korban rewel dan menangis, lalu pelaku menggendong korban ke kamar mandi dan dimasukkan ke dalam bak mandi," ungkap Awal.

Tindakan pelaku tak berhenti di situ.

Saat itu korban yang dianiaya di kamar mandi kemudian dibawa ke kamar.

Ibu korban yang tak terima itu berupaya menghentikan aksi suaminya.

Namun upaya yang diakukannya tersebut tidak berhasil.

Malahan, pelaku mengancam istrinya agar tidak memberitahu kejadian itu kepada orang lain.

"Istri pelaku berusaha melerai, tapi tidak dihiraukan dan malah memukul wajah istrinya. Pelaku juga mengancam istrinya agar tidak memberitahukan pada orang lain," kata Awal.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, dada korban juga sempat diinjak pelaku.

Sementara itu sang istri seketika meminta kepada pelaku membawa korban berobat ke rumah sakit.

Saat itu pelaku justru pergi meninggalkan istrinya dan korban.

Pelaku beralasan hendak mencari pinjaman uang untuk biaya pengobatan korban.

"Atas kejadian tersebut, saksi Willy dan Andi melaporkan kejadian itu ke Polsek Bukit Raya. Setelah kita lakukan penyelidikan, pelaku berhasil kita tangkap," pungkas Awal.

Awal menambahkan bahwa pelau sempat kabur namun akhirnya berhasil diamankan.

"Pelaku kita tangkap setelah kabur ke Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan," tandasnya. 

Sumber: tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel